A. DEFINISI KEPERAWATAN
Perawat adalah mereka yang memiliki
kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU Kesehatan No. 23,
1992).
Menurut Effendy (1995), perawatan
adalah pelayanan essensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu,
keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan adalah upaya mencapai derajat
kesehatan semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam
menjalankan kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
dengan menggunakan proses keperawatan.
Merawat
mempunyai suatu posisi sentral. Merawat merupakan suatu kegiatan dalam ruang
lingkup yang luas yang dapat menyangkut diri kita sendiri, menyangkut sesuatu
yang lain dan menyangkut lingkungan. Jika kita merawat sesuatu, kita menginginkan hasil yang
dicapai akan memuaskan. Jadi kita akan selalu berusaha untuk mencapai sesuatu
keseimbangan antara keinginan kita dan hasil yang akan diperoleh.
B.SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DUNIA
Merawat orang sama tuanya dengan
keberadaan umat manusia. Oleh karena itu perkembangan keperawatan, termasuk
yang kita ketahui saat ini, tidak dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh
perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia. Kepercayaan terhadap
animisme, penyebaran agama-agama besar dunia serta kondisi sosial ekonomi
masyarakat.
1.Perkembangan Keperawatan Masa
Sebelum Masehi
Pada masa sebelum masehi perawatan
belum begitu berkembang, disebabkan masyarakat lebih mempercayai dukun untuk
mengobati dan merawat penyakit. Dukun dianggap lebih mampu untuk mencari,
mengetahui, dan mengatasi roh yang masuk ke tubuh orang sakit. Demikian juga di
Mesir yang bangsanya masih menyembah Dewa Iris agar dapat disembuhkan dari
penyakit. Sementara itu bangsa Cina menganggap penyakit disebabkan oleh setan
atau makhluk halus dan akan bertambah parah jika orang lain menyentuh orang
sakit tersebut.
2.Perkembangan Keperawatan Masa
Setelah Masehi
Kemajuan pradaban manusia dimulai
ketika manusia mengenal agama. Penyebaran agama sangat mempengaruhi
perkembangan peradaban manusia, sehingga berdampak positif terhadap
perkembangan keperawatan.
a.Perkembangan
Kperawatan Masa Penyebaran Kristen
Pada
permulaan Masehi, Agama Kristen mulai berkembang. Pada masa itu, keperawatan
mengalami kemajuan yang berarti, seiring dengan kepesatan perkembangan Agama
Kristen. Ini dapat di lihat pada masa pemerintahan Lord Constantine, yang
mendirikan Xenodhoeum atau hospes (latin), yaitu tempat penampungan orang yang
membutuhkan pertolongan terutama bagi orang-orang sakit yang memerlukan
pertolongan dan perawatan.
b.Perkembangan
Keperawatan Masa Penyebaran Islam
Pada
pertengahan Abad VI Masehi, Agama Islam mulai berkembang. Pengaruh Agama Islam
terhadap perkembangan keperawatan tidak terlepas dari keberhasilan Nabi
Muhammad SAW menyebarkan Agama Islam. Memasuki Abad VII Masehi Agama Islam
tersebar ke berbagai pelosok Negara. Pada masa itu di Jazirah Arab berkembang
pesat ilmu pengetahuan seperti: ilmu pasti, ilmu kimia, hygiene dan
obat-obatan. Prinsip-prinsip dasar perawatan kesehatan seperti pentingnya
menjaga kebersihan makanan, air dan lingkungan berkembang secara pesat. Tokoh
keperawatan yang terkenal dari dunia Arab pada masa tersebut adalah “Rafida”.
c.Perkembangan
Keperawatan Masa Kekuasaan
Pada
permulaan Abad XVI, struktur dan orientasi masyarakat mengalami perubahan, dari
orientasi kepada agama berubah menjadi orientasi kepada kekuasaan, yaitu:
perang, eksplorasi kekayaan alam serta semangat kolonialisme. Pada masa itu
telah terjadi kemunduran terhadap perkembangan keperawatan, dimana gereja dan
tempat-tempat ibadah ditutup, sehingga tenaga perawat sangat jauh berkurang.
Untuk memenuhi kekurangan tenaga tersebut maka digunakanlah bekas wanita
jalanan (WTS) yang telah bertobat sebagai, sehingga derajat seorang perawat
turun sangat drastis dipandangan masyarakat saat itu.
3.Perkembangan
Keperawatan Di Inggris
Perkembangan
keperawatan di Inggris sangat penting untuk kita pahami, karena Inggris melalui
Florence Nightingle telah membuka jalan bagi kemajuan dan perkembangan
keperawatan yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain.
Florence
Nightingle, lahir dari keluarga kaya dan terhormat pada tahun 1820 di Flronce
(Italia). Setahun setelah kelahirannya, keluarga Florence kembali ke Inggris.
Di Inggris Florence mendapatkan pendidikan sekolah yang baik sehingga ia mampu
menguasai bahasa Perancis, Jerman, dan Italia. Pada usia 31 tahun Florence
mengikuti kursus pendidikan perawat di Keiserwerth (Italia) dan Liefdezuster di
Paris, dan setelah pendidikan ia kembali ke Inggris.
Pada
saat Perang Krim (Crimean War) terjadi di Turki tahun 1854, Florence bersama 38
suster lainnya di kirim ke Turki. Berkat usaha Florence dan teman-teman, telah
terjadi perubahan pada bidang hygiene dan keperawatan dengan indikator angka
kematian turun sampai 2%.
Kontribusi
Florence Nightingle bagi perkembangan keperawatan adalah menegaskan bahwa
nutrisi merupakan satu bagian penting dari asuhan keperawatan, meyakinkan bahwa
okupasional dan rekreasi merupakan suatu terapi bagi orang sakit,
mengidentifikasi kebutuhan personal klien dan peran perawat untuk memenuhinya,
menetapkan standar manajemen rumah sakit, mengembangkan suatu standar okupasi
bagi klien wanita, mengembangkan pendidikan keperawatan, menetapkan 2 (dua)
komponen keperawatan, yaitu: kesehatan dan penyakit. Meyakinkan bahwa
keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dan berbeda dengan profesi kedokteran
dan menekankan kebutuhan pendidikan berlanjut bagi perawat.
C. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
1.Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sebelum Kemerdekaan
Pada masa pemerintahan kolonial
Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut “velpleger” dengan
dibantu “zieken oppaser” sebagai penjaga orang sakit. Mereka
bekerja pada rumah sakit Binnen Hospital di Jakarta yang didirikan tahun 1799.
Pada
masa VOC berkuasa, Gubernur Jendral Inggris Raffles (1812-1816), telah memiliki
semboyan “Kesehatan adalah milik manusia” Pada saat itu Raffles telah melakukan
pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa serta
memperhatikan kesehatan dan perawatan tahanan.
Setelah
pemerintah kolonial kembali ke tangan Belanda, di Jakarta pada tahun 1819
didirikan beberapa rumah sakit. Salah satunya adalah rumah sakit Sadsverband
yang berlokasi di Glodok-Jakarta Barat. Pada tahun 1919 rumah sakat tersebut
dipindahkan ke Salemba dan sekarang dengan nama RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Dalam
kurun waktu 1816-1942 telah berdiri beberapa rumah sakit swasta milik
misionaris katolik dan zending protestan seperti: RS. Persatuan Gereja
Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta Pusat, RS. St. Carolos Salemba-Jakarta Pusat.
RS. St Bromeus di Bandung dan RS. Elizabeth di Semarang. Bahkan pada tahun 1906
di RS. PGI dan tahun 1912 di RSCM telah menyelenggarakan pendidikan juru rawat.
Namun kedatangan Jepang (1942-1945) menyebabkan perkembangan keperawatan
mengalami kemunduran.
2.Sejarah
Perkembangan Keperawatan Setelah kemerdekaan
a.Periode 1945 -1962
Tahun 1945 s/d 1950 merupakan masa
transisi pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan
keperawatan pun masih jalan di tempat. Ini dapat dilihat dari pengembanagan
tenaga keperawatan yang masih menggunakan system pendidikan yang telah ada, yaitu
perawat lulusan pendidikan Belanda (MULO + 3 tahun pendidikan), untuk ijazah A
(perawat umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa. Terdapat pula pendidikan
perawat dengan dasar (SR + 4 tahun pendidikan) yang lulusannya disebut mantri
juru rawat.
Baru kemudian tahun 1953 dibuka
sekolah pengatur rawat dengan tujuan menghasilkan tenaga perawat yang lebih
berkualitas. Pada tahun 1955, dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan
pendidikan SR ditambah pendidikan satu tahun dan sekolah pengamat kesehatan
sebagai pengembangan SDK, ditambah pendidikan lagi selama satu tahun.
Pada tahun 1962 telah dibuka Akademi
Keperawatan dengan pendidikan dasar umum SMA yang bertempat di Jakarta, di RS. Cipto
Mangunkusumo. Sekarang dikenal dengan nama Akper Depkes di Jl. Kimia No. 17
Jakarta Pusat.
Walupun
sudah ada pendidikan tinggi namun pola pengembangan pendidikan keperawatan
belum tampak, ini ditinjau dari kelembagaan organisasi di rumah sakit. Kemudian
juga ditinjau dari masih berorientasinya perawat pada keterampilan tindakan dan
belum dikenalkannya konsep kurikulum keperawatan. Konsep-konsep perkembangan
keperawatan belum jelas, dan bentuk kegiatan keperawatan masih berorientasi
pada keterampilan prosedural yang lebih dikemas dengan perpanjangan dari
pelayanan medis.
b.Periode
1963-1983
Periode
ini masih belum banyak perkembangan dalam bidang keperawatan. Pada tahun 1972
tepatnya tanggal 17 April lahirlah organisasi profesi dengan nama Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta. Ini merupakan suatau langkah maju
dalam perkembangan keperawatan. Namun baru mulai tahun 1983 organisasi profesi
ini terlibat penuh dalam pembenahan keperawatan melalui kerjasama dengan CHS,
Depkes dan organisasi lainnya.
c.Periode
1984 Sampai Dengan Sekarang
Pada
tahun 1985, resmi dibukanya pendidikan S1 keperawatan dengan nama Progran Studi
Ilmu Keperawatan (PSIK) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi di Jakarta.
Sejak saat itulah PSIK-UI telah menghasilkan tenaga keperawatan tingkat sarjana
sehingga pada tahun 1992 dikeluarkannya UU No. 23 tentang kesehatan yang
mengakui tenaga keperawatan sebagai profesi.
Pada
tahun 1996 dibukanya PSIK di Universitas Padjajaran Bandung. Pada tahun 1997
PSIK-UI berubah statusnya menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia (FIK-UI), dan untuk meningkatkan kualitas lulusan, pada tahun 1998
kurikulum pendidikan Ners disyahkan dan digunakan. Selanjutnya juga pada tahun
1999 kurikulum D-III keperawatan mulai dibenahi dan mulai digunakan pada tahun
2000 sampai dengan sekarang.
Daftar Pustaka
Alimul,
A.H. (2002), Pengantar pendidikan keperawatan. Sagung Seto: Jakarta
Effendy, N. (1995), Pengantar proses
keperawatan. EGC: Jakarta
Gaffar,
L.O.J. (1999), Pengantar praktik keperawatan professional. EGC: Jakarta
Stevens,
P.J.M, et al. (1999)
Ilmu keperawatan. Jilid I, Ed. 2. EGC: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar